GANGGUAN seksual yang cukup banyak dialami kaum pria selain disfungsi
ereksi adalah ejakulasi dini (Edi). Ketidaksiapan dalam berhubungan
seksual, menjadi salah faktor penyebabnya. Tak heran, jika banyak pria
yang tak menyadari kalau dia mengalami Edi.
"Berhubungan seksual
itu butuh kesiapan. Tak hanya soal fisik tapi juga mental. Ejakulasi
dini itu karena pria tidak siap menghadapi hubungan seks. Karena
penyakit ini berkaitan dengan sistem saraf. Pada orang tua, umumnya
karena kemampuan sarafnya untuk mengontrol ejakulasi terganggu," ungkap
Dr dr A Wardihan Sinrang, MS kepada Fajar di ruang kerjanya di Rektorat
Unhas, Rabu 14 Juni.
Pria biasanya tak mengerti dan hanya
mengeluh mengenai masalah ejakulasi yang terlalu cepat itu. Padahal, hal
itu sudah merupakan gangguan seksual. Pada dasarnya, pria yang Edi,
bisa ereksi dan melakukan hubungan seks tapi ya itu tadi, terlalu cepat
ejakulasi (mencapai puncak dan mengeluarkan sperma).
Edi, kata
Wardihan, merupakan ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi
dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya. Malah ada
yang ejakulasi, padahal penis belum sempat penetrasi ke dalam vagina.
Pada disfungsi ereksi, hubungan seksual tidak dapat berlangsung karena
ereksi terganggu. Kalaupun berhubungan, tapi ereksi jadi hilang.
Ada
beberapa teori penyebab ejakulasi dini. Pertama, kebiasaan mencapai
orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya. Kedua, kurang
berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang berfungsi
menghambat ejakulasi. Ketiga, gangguan kontrol syaraf yang mengatur
peristiwa ejakulasi. Pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami
ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya
dapat mengalami disfungsi ereksi.
Edi dikatakan berat, jika
ejakulasi yang langsung terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita
bagian luar. Bahkan sebagian kecil pria dengan ejakulasi dini berat
sudah mengalami ejakulasi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita
bagian luar. Namun pria yang mengalami edi tidak berarti mengalami
gangguan sperma.
Untuk mengatasinya, bisa dilakukan sex therapy.
Atau dengan menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Terapi seks dan
obat memberikan hasil yang cukup baik. Seks terapi bisa dilakukan atas
bantuan istri. Caranya, istri melakukan masturbasi terhadap suami edi
dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin
orgasme dan ejakulasi.
Atau, ketika suami merasa ingin orgasme
dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan
ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk
menghambat terjadinya ejakulasi.
Bisa juga, istri melakukan
masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera
memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan
gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat
tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis.
Rabu, 31 Oktober 2012
Kesehatan
- 5 Khasiat Air Putih Bagi Tubuh Kita
- Vitamin Penajam Otak
- Pasca Bersalin, Ambeien Mengecil
- Virus Hepatitis E Paling Bandel
- Ternyata Menangis Bisa Keluarkan Racun Dalam Tubuh
- Tips Sex dan Bercinta Selama 3 Jam
- Tips Agar Pasangan Kita Tidak Bosan Bercinta
- 3 Tips Saat Malam Pertama
- Tips Dasar Untuk Berciuman
- Tips Menghindari Sakit Kepala Karena Terlalu Banyak Berhubungan Sexs
- Tips Sehat Tanpa Rokok
- menyembuhkan hipertensi (darah tinggi)
- Khasiat Kunyit
- Tips Membuat Rambut Menjadi Lembut & Halus
- Tips Menjaga Kesehatan Payudara
- Tips Menjaga Kesehatan Alat Vital / Penis.
- Atropic Radang Lidah Memerah dan Halus
- 10 Cara Menghindari Kencan Pertama yang Tegang
- 5 Cara Menghilangkan Bau Kaki
- Cara Menghilangkan Bau Kaki
- 3 Tips Bila Terasa Lapar
- 5 tips kurangkan berat badan Penting!
- Manfaat Kandungan Kesehatan Buah Apel Bagi Tubuh
- Cara Menyembuhkan Sakit Punggung Dengan Akupuntur