Kamis, 02 Desember 2010

Kelainan Mata atau Mata Juling

Kelainan refraksi mata sebaiknya dideteksi dan diatasi secara dini. Jika tidak, akan terjadi mata malas (lazy eyes) atau yang disebut ambliopia. “Secara anatomis, bola mata memang tak ada kelainan. Tak ada katarak ataupun infeksi, tapi penglihatan tidak maksimal, karena kurang cepat terdeteksi dan segera diberikan koreksi kacatama,” kata dr. Yudisianil EK, Sp.M.

Perkembangan penglihatan yang paling penting adalah sampai usia 6 tahun. Dua tahun pertama untuk perkembangan saraf, dan selanjutnya untuk meningkatkan kualitas fungsi mata.

“Jika kelainan refraksi tak dikoreksi sedini mungkin, perkembangan penglihatan akan terganggu. Seharusnya anak seusianya bisa 100 persen, tapi ia hanya 60 persen. Jika mata tak terpakai, lama-lama mata akan juling. Misalnya yang satu minus 6, yang satu 0. Yang minus 6 jarang dipakai karena tidak melihat.”

Pakai Kacamata, Minus Bertambah?
Kata orang, pakai kacamata, malah bisa membuat minus bertambah. Benarkah? Sebetulnya yang terjadi bukan karena pakai kacamata, tapi begitu pakai kacamata, penglihatan menjadi bagus, sehingga membaca jadi lebih lama, main game pun jadi tambah lama.

“Faktor itulah yang menyebabkan akomodasi jadi tambah lama. Akomodasi ini yang mencetuskan pertumbuhan bola mata sehingga minus bertambah, apalagi di usia pertumbuhan.” Jadi, sebaiknya setelah memakai kacamata, anak tidak dibiarkan begitu saja.

“Tetap harus dibatasi. Misalnya, setiap kali anak membaca jarak dekat atau bekerja dekat selama 1 - 2 jam, minta ia istirahat minimal setengah jam. Istirahatnya, dengan cara melihat jarak jauh atau memejamkan mata. Itu akan membuat mata relaks dan menurunkan daya akomodasi sesaat. Yang sering salah, satu jam main komputer, satu jam lagi main SMS. Ya, sama saja,” tegas Yudisianil.

Sumber: tabloidnova

tags: ambliopia, lazy eyes, perkembangan saraf mata terjadi pada 2 tahun pertama, cara istirahat yang tepat pada anak yang memakai kacamata, perkembangan penglihatan.